langkah-langkah apa saja yang akan kita lakukan dalam hal pembesaran ikan lele,
atau membangun usaha pembesaran ikan lele
# Pertama persiapkan rumah (kolam) bagi lele kita
Ada berbagai macam tipe kolam yang bisa digunakan sebagai tempat budidaya ikan lele. Untuk memutuskan kolam apa yang cocok, harap pertimbangkan kondisi lingkungan dan ketersediaan tenaga kerja terampil. Lalu, cocokkan dengan sumber dana yang kita miliki. Perlu diperhatikan bahwa setiap tipe kolam memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing bila ditinjau dari segi usaha budidaya.
Tipe-tipe kolam yang umum digunakan dalam beternak lele adalah kolam tanah, kolam semen, kolam terpal, jaring apung dan keramba. Namun dalam artikel ini kita hanya membahas kolam tanah saja, mengingat jenis kolam ini paling banyak digunakan oleh para peternak ikan.
Pengeringan dan pengolahan tanah. Sebelum benih ikan lele ditebarkan, kolam harus dikeringkan telebih dahulu. Lama pegeringan berkisar 3-7 hari atau bergantung pada teriknya sinar matahari. Sebagai patokan, apabila permukaan tanah sudah retak-retak, kolam bisa dianggap sudah cukup kering. Pengeringan kolam bertujuan untuk memutus keberadaan mikroorganisme jahat yang menyebabkan bibit penyakit. Mikroorganisme tersebut bisa bekembang dari sisa-sisa priode budidaya ikan lele sebelumnya. Dengan pengeringan dan penjemuran, sebagian besar mikroorganisme patogen akan mati.
Setelah
di keringkan, permukaan tanah di bajak atau dibalik dengan cangkul. Pembajakan tanah
diperlukan untuk memperbaiki kegemburan tanah dan membuang gas beracun yang
tertimbun di dalam tanah. Selain penggemburan, lakukan pengangkatan lapisan
lumpur hitam berbau busuk yang biasanya terdapat di dasar kolam. Karena lumpur
hitam tersebut menyimpan gas beracun seperti ammonia dan hydrogen sulfide. Gas gas
itu terbentuk dari tumpukan sisa pakan yang tidak habis pada periode budidaya
ikan lele sebelumnya. (Bersambung ke
No comments:
Post a Comment